Apa itu Cinta Ya Rabb... ?



Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Alloh SWT yang telah memberikan cerita ini kepada saya. Cerita ini saya dapat melalui email dari kakak sepupu saya. Cerita ini cukup bagus banyak pesan moral di dalamnya sehingga membuat saya tergelitik untuk menyebarkan cerita ini. Cerita tentang seorang wanita yang ingin mencari tahu apa itu C I N T A.  Persembahan untuk dua hati yang saling mencintai karena Alloh



A : Apa itu Cinta??
B : Jawabanku adalah CakeP
Yah, aku merasa senang ketika dua bola mata ini melihat wajah indah menghiasi pemandangan yg kulihat, menarik LangKahku untuk selalu MenGintiPnya dari Arah Pandangku.

A : Namun Mreka tertawa,
B : Kata mereka itu bukan cinta sesungguhnya, melainkan cinta monyet. Karena “bau KencuR” masih melekat di umurku 

A : Apa itu Cinta??
B : Jawabanku adalah Terkenal…
Bagiku cinta tak harus terhenti pada wajah cakep yg memiliki otak kosong, apalagi tidak aktif dalam beberapa bidang..Urrgh,,rasanya malas sekali yah dengan seorang seperti itu, terlalu  gengsi diri ini berjalan beriringan bersamanya, karena aku ingin cinta yang gak hanya cakep namun juga dikenal oleh beberapa Teman,,, Apakah itu diKenal karena  dia “Smart” “Aktif” ataupun“ Cool” yang membuat aku mrasa bangga di sampingnya
A: Mereke menertawaiku lagi. Kata mereka, itu bukan cinta. Melainkan hanya bumbu kasmaran yg menghidupkan jerawatku

A : Apa itu Cinta??
B : Kali ini aku jawab “ Berduit” rasanya cape sekali ketika cintaku terpaut pada cakep +  terkenal tapi tak berduit…mau ngapa-ngapain masih susah apalagi di zaman yang sekarang serba sulit. …Hari gini maem Cinta doaankk ,,,Nggaaaak deeeh yaw.…
A :  Aneh mereka tertawa lagi. Kata mereka itu bukan cinta, melainkan mata duitan
B: Namun aku tak hiraukan, karena aku ingin bahagia deNgan Duniaku…..

Hingga akhirnya akupun menikah dengan dia, 


Seseorang yang tak kukenal seutuhnya. Seseorang yang tak pernah ada dalam bayangan cintaku seseorang yg dipilih oleh Sang Khalik, yang kuharap bisa memberi jawaban, yaitu C I N T A Bagamana mungkin dia bisa memberi jawaban apa itu Cinta ? Sedangkan dia, bagiku…tidaklah Cakep, Terkenal apalagi Berduit. Wajahnya biasa Saja. Sedikit sekali yang mengenalnya bahkan gaji dia masih minim dibanding dengan penghasianku

Lalu saya bertanya dengan ibu saya, Apa Itu cinta Bu?
Ibuku berbisik, “ …Makna cinta akan engkau dapat dalam pernikahanmu, disaat suamimu bisa menerimamu dengan sepenuh hati. Tak hanya menerima kekuranganmu, melainkan juga Kelebihan yang kau miliki… “ Aku merasakan itu, ketika pertama kali menyuguhkan secangkir kopi, bukan kopi manis atau kopi pahit. “…Alhamdulillah, baru kali ini aku minum kopi yang sangat istimewa…” Ucapnya sambil tersenyum, aku sedikit curiga dengan ekspresi yang terlihat ada yg sembunyi akupun memaksa untuk menyruput pula
“Astaghfirullah….asin, maaf  bukan gula yang kumasukkan, tapi garam “ Sesalku. Suamiku hanya tersenyum ringan. Meski aku sudah tak terlihat sempurna lagi dalam menjalankan kewajibanku sebagai istri, hati kecilku masih menepisnya…

Tidak sedikit teman-teman ku yang berkomentar mengenai hubungan ini. diantaranya“….Pantaslah dia menerimamu. Wajahmu cantik, pastinya tak ingin kehilangan dirimu. Kamu smart yang udah jelas buat dia bangga. Kamu juga berpenghasilan tinggi, sangatlah rugi bila meninggalkanmu. Jadi ketidaksempurnaanmu tak kan terlihat karena kelebihanmu menutupinya… “

Lalu aku bertanya dengan Ayah aku, Apa itu cinta Ayah? Ayah tersenyum… “rasakan cinta di hati suamimu Jika dia tetap merangkulmu dikala terpuruk. Maka itu Cinta. “Aku melihat hal itu. Ketika Dokter memvonis aku mandul, kecerian yg dulu menghiasi sirna berubah menjadi kesedihan dan tak ada rasa semangat lagi…..
”Aku bukan wanita sempurna” tangisku. Suamiku merangkul penuh kasih sayang.

Apalah gunanya aku menjadi wanita karier yang sukses, cantik & smart jika kenyataanyaa aku tidak bisa memiliki keturunan dari rahimku sendiri. Bukankah perempuan bisa dikatakan sempurna jika telah bisa membuktikan bahwa dirinya mampu melahirkan seorang anak ? “… Semua bisa berubah atas izin Alloh, bukan tidak bisa memiliki anak, tapi masih belum waktunya sayang.. “ ucap suamiku memberi semangat. Walau aku belum bisa mencurahkan cintaku seutuhnya, kepada dia namun dia tetap menganggapku ada bahkan kali ini semenjak aku dinyatakan mandul, dia lebih menyayangiku dan memperhatikanku.

Itulah cinta yg kau cari ….tegur batinku, aku melirik suamiku yg sedang menyiapkan secangkir susu manis untukku,
Tapi lagi-lagi bisikan kecil menepisnya,
Bukan…. !!!
Itu bukan Cinta tapi itu IBA…Rasa KASIHAN … !! ,
Astaghfirullah, mungkinkah sampai saat ini aku belum bisa mencintai suamiku hanya karena aku belum menemukan jawaban apa itu CINTA ……hiks hiks hiks …

Apa itu CINTA ya Rabb…
Akhirnya aku bertanya pada Rabbi, bukan jawaban yang kutemukan tiba-tiba tepat di pagi  hari badanku susah untuk digerakkan dan ternyata aku dinyatakan “Strock”

Astaghfirullah……………………..
Sisa-sisa buliran air mata terus mengalir tak mau berhenti membasahi pipiku. dengan penuh telaten tangan gagah suamiku tak henti-hentinya bergerak lembut mengusap air mataku. Sepertinya ia tak ingin melihat air mataku terbuang sia-sia. Melihat wajah lelahnya, ingin kuhentikan air mata itu namun tak bisa. Karena semakin aku melihat ketulusannya semakin mengalir saja air mata ini, lagipula tak ada yang bisa kulakukan untuk mengucap maaf dan terima kasihku selain menangis karena mulutku tak bisa berbicara. Air mata ini adalah ucapan maaf dan terima kasihku pada suamiku, maaf karena belum bisa menjadi istri yang baik.

“ Jangan menangis Cinta, aku berjanji akan selalu menemanimu. ALLAH sedang bercanda dengan kita, mungkin DIA ingin aku melakukan aktivitas seperti saat kau melakukannya untukku” Ujarnya sembari mengusap air mataku.
Kuakui, meski hati begitu sulit mengatakan cinta namun aku bukanlah tipe istri yang pembangkang apalagi membentaknya. Tetap kulakukan kewajibanku sebagai seorang istri. Ayah dan Ibu menyarankan agar aku dirawat di rumah mereka agar suamiku bisa bekerja dengan tenang, suamiku menolak dengan halus. 

“ Maaf, ikatan perkawinan yang saya bina ini bukan sekedar tulisan di atas kertas, yang hanya membubuhkan tanda tangan semata, namun tanggung jawab saya sebagai suami tertulis secara otomatis saat itu juga. Biarkan Hawa bersama saya, ALLAH sedang ingin melihat saya merawatnya. Bagi saya Hawa tidak hanya sekedar istri saya semata namun juga adalah Syurga, jadi saya tidak ingin melepas Syurga saya begitu saja “ Ucap suamiku. 

Ayah dan Ibu tidak memaksa, mereka secara bergantian menjenguk keadaanku di rumah kami.
Seadangkan suamiku, total merawatku. Pekerjaan dia wiraswasta, membuka toko elektronik di pusat kota. Pekerjaannya ia alihkan kepada tangan kanannya karena dirinya setiap hari bersamaku, saat kebetulan Ibu bermalam di rumah, dia menengok toko elektroniknya.

Ketika Adzan berkumandang, dengan sigap suamiku menyeka aku dengan air, membasahi anggota badan wudhuku, rambutku ditutup dengan jilbab seadanya, ia berbisik “ Cinta, jika kau sanggup Sholatlah melalui hatimu” 

Kemudian ia Sholat di dekatku. Usai Sholat, ia duduk di sebelahku, bibirnya bergerak pelan membaca ayat suci Al-qur’an. Aku hanya bisa menatapnya, kedua telingaku berusaha mendengarkan lantunan ayat suci yang ia baca, tiba-tiba bibirnya mendekat, mengecup keningku sambil menyelipkan sebuah doa

“ Kaulah Syurgaku, bacaan AL-qur’an ini kuhadiahkan untukmu. Cepat sembuh Cinta, kita gapai lagi hidup indah kita berdua……”

Kali ini bukan hanya aku yang meneteskan air mata, kulihat suamiku juga berair mata, ia menangis meski sedikit malu-malu……

“Cinta, dulu aku sempat bertanya dalam hati, sebenarnya Apa itu Cinta… Tak satupun ada yang bisa menjawab, sekalipun ada… jawaban itu tidak sesuai di hatiku, hingga akhirnya aku menikahi dirimu. Dalam pernikahanlah aku tau, apa itu cinta… Cinta memang tak bisa diuraikan dengan kata-kata, sebanyak apapun makna cinta yang kita miliki tak kan mampu menjawabnya karena cinta adalah anugerah terbesar yang diberikan oleh Alloh. Meski masih belum kutemukan maknanya, namun aku mulai merasakan uraian Cinta ketika bersamamu. 

Hati ini berdesir di iringi jantung yang berdetak tak beraturan ketika aku berdekatan denganmu, ketika kau tersenyum manis padaku, aku tak mampu menangkapnya begitu saja, maafkan aku cinta jika selama ini sikapku sangat kaku, tak bisa romantis seperti suami yang lain. Karena aku sendiri tak tau bagaimana mengekspresikannya, yang bisa kulakukan hanya memandangmu penuh takjub dan berkata Subhanallah begitu indah karunia yang Engkau berikan ya Rabb..

Cinta, walau selama ini aku belum bisa mengekspresikan cinta sesuai mimpimu, namun aq telah merasakannya. Ketika tak bertemu, rindu menggaung-gaung dalam hatiku, kata seorang sahabat. Rindu ini adalah bukti adanya sebuah cinta di hati “  suamiku menghentikan ceritanya, ia tersenyum malu-malu…..sambil menatapku penuh kasih ia melanjutkannya

“Bahkan aku juga merasakan cemburu jika kau bersama lelaki lain, namun itu harus ku tepis. Terlalu jahat diriku jika harus mencurigaimu. Akupun berdoa kepada Sang pemilik Cinta, yaaah… kutitipkan Cintaku pada Rabbi, selama aku mampu menjaga hatiku untukmu, maka aku yakin ALLAH akan menjaga hatimu untukku…”

Suamiku menggenggam erat tanganku yang kaku. Tiba-tiba aku merasakan suatu hal yang aneh, detak jantungku bergerak kencang. Aku tidak pernah merasakan sesuatu yang sangat dahsyat seperti ini. Mungkinkah aku telah merasakan Cinta pada suamiku ? 


Kuakui, selama setaun kami menikah tak ada komunikasi sedekat ini. Astaghfirullah, apa ini bisa dikatakan komunikasi dimana aku hanya bisa mendengarkan saja tanpa menanggapi curahan hatinya, jikapun ingin menanggapi aku hanya bisa mengeluarkan air mata karena badanku masih belum bisa bergerak normal.
Ya Alloh ampuni dosa hamba, ada rasa sesal di hati ini. Dulu, sewaktu aku sehat aku jarang memberi kesempatan berdua untuk bicara dari hati ke hati alasanku adalah sibuk dan suamiku bukan tipe memaksa. Yang masih kuingat, terkadang antara sadar dan tidak sadar dalam tidurku aku mendengarkan suara kecil yang berbisik di telingaku, mungkinkah itu suara hati suamiku.

Maafkan aku, suamiku,,,, 
“Cinta, sudah banyak makna tentang cinta yang kudengar dan kubaca, tapi aku memiliki jawaban sendiri. Bagiku, cinta adalah sebuah rasa yang bersandarkan atas nama Alloh, Ya… karena atas nama Alloh kita bisa bertemu dan berkumpul dalam pernikahan suci. Banyak yang mengatasnamakan sesuatu karena cinta, namun membiarkan aku mengatasnamakan Cinta karena Alloh, Bukankah segala sesuatu adalah pantulan dari dimensi Sang Pemilik Cinta?? “
“Cinta adalah Syurgaku, karena ketika aku memandang teduh wajahmu, berdekatan denganmu, berbicara denganmu  bukan hanya kebahagiaan yang aku dapatkan namun aku merasa satu poin pahala untuk menuju ke Syurga bertambah. Cinta, maafkan aku masih belum bisa membuatmu bahagia. Padahal kau-lah Syurgaku, Bahagiaku………”

Ya Alloh kini aku mengerti. Mengapa engkau tidak mempertemukan aku dengan si cakep, si terkenal ato si tajir dalam pernikahanku…aku baru menyadari semuanya ya Rabb…

Seandainya, jika aku menikah dengan seseorang karena “Cakep”nya. Mungkinkah ia akan ada di sampingku saat keadaanku seperti ini ? Pastilah jawabannya tidak, karena dengan fisiknya yg “cakep” dia masih bisa mencari pengganti yg lebih cantik dariku

Jika aku menikah dengan seseorang karena “ Terkenal” nya. Mungkinkah dia akan melantunkan ayat suci al-qur’an untukku disaat seperti ini ? Pastilah jawabnnya tidak, karena dengan keadaanya yg super terkenal dia akan tetap menjadi orang sibuk bahkan mungkin bisa berpindah ke lain hati.

Jika aku menikah dengan seseorang karena “ tajir”nya. Mungkinkah dia akan meluangkan waktu untuk menemaniku bercerita. Mungkin jawabnnya juga tidak, karena dengan uang yang ia miliki, ia bisa membayar siapa saja untuk menemaniku…..

Ya Alloh, Ampuni dosa Hamba. Dulu di saat kesempatan dan kesehatan itu masih ada, aku sering menyia-nyiakan AnugerahMU. Suamiku sangat Istimewa, kutarik kembali ucapanku yang mengatakan dia biasa saja.

Dia Cakep, Cakep akan akhlak yang baik.
Dia terkenal, sifatnya yang ramah dan santun membuat dirinya dikenal oleh orang-orang di sekitar.
Dia Kaya, kaya akan Hati, ilmu Agama dan diimbangi ilmu dunia…

Semangatku untuk bisa sembuh sangat kuat, banyak hal yang harus kubayar ketika aku sembuh. Inilah janjiku. ketekadanku membuat bibirku bergerak pelan dan mengeleuarkan suara parau……..
“ ALLAHU AKBAR…..bibirmu bergerak Cinta, bisikkanlah jika ingin mengatakan sesuatu….” Suamiku mendekatkan telinganya ke bibirku
“ Aaaaa……..aaaakkk…..aaa…kku….Ciiii…..cccCiiiN…..Taaaaa”
Ya Alloh begitu sulit untuk mengucapnya, kulihat secerca kebahagiaan di pancaran mata suamiku, seprtinya dia mengerti ucapanku….
“ AKu juga mencintaimu Cinta………Karena ALLAH “ bisikknya pelan…
AKU MENCINTAIMU, KAULAH SYURGAKU….. SUAMIKU… teriakku dalam hati….

-=: SELESAI :=-
  
Mudah-mudahan kita dapat mengambil pelajaran dari cerita diatas. sebagai penutup akan saya tutup dengan doa : 

Untuk yang sudah berjodoh mudah2an Alloh selalu menyatukan hati kalian berdua baik itu dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit. Amin

Untuk yang belum berjodoh mudah2an Alloh mendekatkan yang belum berjodoh dengan pasangannya. Amin 

0 Response to "Apa itu Cinta Ya Rabb... ?"

Posting Komentar

Advertisement

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes