Seorang OB Menjadi Vice President (True Story)

Houtman Zainal Arifin, seorang pedagang asongan, anak jalanan, Office Boy yang kemudian menjadi Vice President Citibank di Indonesia. Sebuah jabatan Nomor 1 di Indonesia karena Presiden Direktur Citibank sendiri berada di USA.

Sekitar tahun 60an Houtman memulai karirnya sebagai perantau, berangkat dari desa ke jalanan Ibukota. Merantau dari kampung dengan penuh impian dan harapan, Houtman remaja berangkat ke Jakarta. Di Jakarta ternyata Houtman harus menerima kenyataan bahwa kehidupan ibukota ternyata sangat keras dan tidak mudah. Tidak ada pilihan bagi seorang lulusan SMA di Jakarta, pekerjaan tidak mudah diperoleh. Houtman pun memilih bertahan hidup dengan profesi sebagai pedagang asongan, dari jalan raya ke kolong jembatan kemudian ke lampu merah berdagang demi menyambung nyawa.

Tetapi kondisi seperti ini tidak membuat Houtman kehilangan cita-cita dan impian. Suatu ketika Houtman beristirahat di sebuah kolong jembatan, dia memperhatikan kendaran-kendaraan mewah yang berseliweran di jalan Jakarta. Para penumpang mobil tersebut berpakaian rapih, keren dan berdasi. Houtman remaja pun ingin seperti mereka, mengendarai kendaraan berpendingin, berpakaian necis dan tentu saja memiliki uang yang banyak. Saat itu juga Houtman menggantungkan cita-citanya setinggi langit, sebuah cita-cita dan tekad diazamkan dalam hatinya.

Azam atau tekad yang kuat dari Houtman telah membuatnya ingin segera merubah nasib. Tanpa menunggu waktu lama Houtman segera memulai mengirimkan lamaran kerja ke setiap gedung bertingkat yang dia ketahui. Bila ada gedung yang menurutnya bagus maka pasti dengan segera dikirimkannya sebuah lamaran kerja. Houtman menyisihkan setiap keuntungan yang diperolehnya dari berdagang asongan digunakan untuk membiayai lamaran kerja.

Sampai suatu saat Houtman mendapat panggilan kerja dari sebuah perusahaan yang sangat terkenal dan terkemuka di Dunia, The First National City Bank (citibank), sebuah bank bonafid dari USA. Houtman pun diterima bekerja sebagai seorang Office Boy. Sebuah jabatan paling dasar, paling bawah dalam sebuah hierarki organisasi dengan tugas utama membersihkan ruangan kantor, wc, ruang kerja dan ruangan lainnya.

Tapi Houtman tetap bangga dengan jabatannya, dia tidak menampik pekerjaan. Diterimanyalah jabatan tersebut dengan sebuah cita-cita yang tinggi. Houtman percaya bahwa nasib akan berubah sehingga tanpa disadarinya Houtman telah membuka pintu masa depan menjadi orang yang berbeda.

Sebagai Office Boy Houtman selalu mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Terkadang dia rela membantu para staf dengan sukarela. Selepas sore saat seluruh pekerjaan telah usai Houtman berusaha menambah pengetahuan dengan bertanya tanya kepada para pegawai. Dia bertanya mengenai istilah istilah bank yang rumit, walaupun terkadang saat bertanya dia menjadi bahan tertawaan atau sang staf mengernyitkan dahinya. Mungkin dalam benak pegawai ”ngapain nih OB nanya-nanya istilah bank segala, kayak ngerti aja”. Sampai akhirnya Houtman sedikit demi sedikit familiar dengan dengan istilah bank seperti Letter of Credit, Bank Garansi, Transfer, Kliring, dll.

Suatu saat Houtman tertegun dengan sebuah mesin yang dapat menduplikasi dokumen (saat ini dikenal dengan mesin photo copy). Ketika itu mesin foto kopi sangatlah langka, hanya perusahaan perusahaan tertentu lah yang memiliki mesin tersebut dan diperlukan seorang petugas khusus untuk mengoperasikannya. Setiap selesai pekerjaan setelah jam 4 sore Houtman sering mengunjungi mesin tersebut dan minta kepada petugas foto kopi untuk mengajarinya. Houtman pun akhirnya mahir mengoperasikan mesin foto kopi, dan tanpa di sadarinya pintu pertama masa depan terbuka. Pada suatu hari petugas mesin foto kopi itu berhalangan dan praktis hanya Houtman yang bisa menggantikannya, sejak itu pula Houtman resmi naik jabatan dari OB sebagai Tukang Foto Kopi.

Menjadi tukang foto kopi merupakan sebuah prestasi bagi Houtman, tetapi Houtman tidak cepat berpuas diri. Disela-sela kesibukannya Houtman terus menambah pengetahuan dan minat akan bidang lain. Houtman tertegun melihat salah seorang staf memiliki setumpuk pekerjaan di mejanya. Houtman pun menawarkan bantuan kepada staf tersebut hingga membuat sang staf tertegun. “bener nih lo mo mau bantuin gua” begitu Houtman mengenang ucapan sang staff dulu. “iya bener saya mau bantu, sekalian nambah ilmu” begitu Houtman menjawab. “Tapi hati-hati ya ngga boleh salah, kalau salah tanggungjawab lo, bisa dipecat lo”, sang staff mewanti-wanti dengan keras. Akhirnya Houtman diberi setumpuk dokumen, tugas dia adalah membubuhkan stempel pada Cek, Bilyet Giro dan dokumen lainnya pada kolom tertentu. Stempel tersebut harus berada di dalam kolom tidak boleh menyimpang atau keluar kolom. Alhasil Houtman membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut karena dia sangat berhati-hati sekali. Selama mengerjakan tugas tersebut Houtman tidak sekedar mencap, tapi dia membaca dan mempelajari dokumen yang ada. Akibatnya Houtman sedikit demi sedikit memahami berbagai istilah dan teknis perbankan. Kelak pengetahuannya ini membawa Houtman kepada jabatan yang tidak pernah diduganya.

Houtman cepat menguasai berbagai pekerjaan yang diberikan dan selalu mengerjakan seluruh tugasnya dengan baik. Dia pun ringan tangan untuk membantu orang lain, para staff dan atasannya. Sehingga para staff pun tidak segan untuk membagi ilmu kepadanya. Sampai suatu saat pejabat di Citibank mengangkatnya menjadi pegawai bank karena prestasi dan kompetensi yang dimilikinya, padahal Houtman hanyalah lulusan SMA.

Peristiwa pengangkatan Houtman menjadi pegawai Bank menjadi berita luar biasa heboh dan kontroversial. Bagaimana bisa seorang OB menjadi staff, bahkan rekan sesama OB mencibir Houtman sebagai orang yang tidak konsisten. Houtman dianggap tidak konsisten dengan tugasnya, “jika masuk OB, ya pensiun harus OB juga” begitu rekan sesama OB menggugat.

Houtman tidak patah semangat, dicibir teman-teman bahkan rekan sesama staf pun tidak membuat goyah. Houtman terus mengasah keterampilan dan berbagi membantu rekan kerjanya yang lain. Hanya membantulah yang bisa diberikan oleh Houtman, karena materi tidak ia miliki. Houtman tidak pernah lama dalam memegang suatu jabatan, sama seperti ketika menjadi OB yang haus akan ilmu baru. Houtman selalu mencoba tantangan dan pekerjaan baru. Sehingga karir Houtman melesat bak panah meninggalkan rekan sesama OB bahkan staff yang mengajarinya tentang istilah bank.

19 tahun kemudian sejak Houtman masuk sebagai Office Boy di The First National City Bank, Houtman mencapai jabatan tertingginya yaitu Vice President. Sebuah jabatan puncak citibank di Indonesia. Jabatan tertinggi citibank sendiri berada di USA yaitu Presiden Director yang tidak mungkin dijabat oleh orang Indonesia.

Sampai dengan saat ini belum ada yang mampu memecahkan rekor Houtman masuk sebagai OB pensiun sebagai Vice President, dan hanya berpendidikan SMA. Houtman pun kini pensiun dengan berbagai jabatan pernah diembannya, menjadi staf ahli citibank asia pasifik, menjadi penasehat keuangan salah satu gubernur, menjabat CEO di berbagai perusahaan dan menjadi inspirator bagi banyak orang.

Subhanallah, Saya dapat cerita ini dari salah satu forum yang sudah terkenal di indonesia. Dan saya tertarik untuk memamerkannya karena unbelievable story. Mantan Kolong Jembatan bisa menjadi orang yang paling berpengaruh bagi hajat hidup orang banyak. Dengan bermodalkan membantu orang dengan niat yang tulus dan ikhlas sehingga Alloh membantu untuk meningkatkan derajat orang tersebut.

Hinaan dan Cacian dijadikan Pak Houtman sebagai kekuatan untuk terus melangkah dan mengejar apa yang diimpikannya. Dari cerita diatas akhirnya saya percaya janji Alloh diantaranya:
  1. Dan (ingatlah juga), ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan : "Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu menginkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab ku sangat pedih." QS. Ibrahim -7
  2. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka. QS. 13-11"  

    Dan ternyata janji Alloh bener-bener nyata, bukan hanya bualan apalagi omong kosong belaka. Naudzubillah, Klo begitu ayuk kita sama-sama mensyukuri nikmat apa yang kita punya bukan memikirkan apa yang belum kita punya. Dan ayuk kita sama-sama rubah nasib kita ke arah yang lebih baik  dengan niat untuk membaikkan kehidupan orang lain, supaya Alloh mengangkat derajat kita. 

    Salam 

    Aditya

Susahnya Berempati...

Kita sebagai makhluk yang di ciptakan oleh Alloh SWT diberikan suatu kenikmatan atau mungkin bisa dibilang sebagai suatu anugerah yaitu berupa "Perasaan". Perasaan sedih, senang, tertawa, gembara gundah, bimbang, cinta, benci. So klo gitu Perasaan adalahsesuatu yang sifatnya abstrak tapi bisa dirasakan.(sok filosofis nih gw, wekekeke...)

Nikmat Alloh yang satu itu, tiba-tiba saya jadi teringat dengan kejadian beberapa waktu yang lalu ketika perjalanan pulang ke jakarta. Waktu sudah menjelang maghrib lebih tepatnya sekitar jam 6 kurang (sholat maghrib pada saat itu sekitar jam 6:15), sehingga saya harus bergegas untuk menaiki angkot untuk dapet sholat maghrib.

Alhamdulillah saya dapat kendaraan sehingga saya tidak harus menunggu lama di karenakan penumpang yang ada di kendaraan itu belum penuh. Ketika tuh angkot mau jalan ada seorang pria yang hendak ikut kendaraan tersebut karena tidak ada tempat untuk duduk, sehingga pria tersebut ikhlas berdiri demi mengejar keperluannya. "Udah bang diri aja saya lagi buru2 nih", ucap pria tersebut. Lalu, angkot tersebut tetep jalan dengan kondisi 1 penumpang berdiri.

"Kiri bang", ucap salah satu penumpang yang hendak turun di seberang salah satu komplek. Lalu si supir angkot bilang: "Mas gak boleh gantung di angkot sini mas, nanti di marahin saya.". "Lah terus saya gimana ? ", balas si pria itu. "Udah mas turun disini aja" lanjut kata supir angkot itu. Tak lama berselang si supir angkot tetep jalan dengan meninggalkan si pria itu. Tak lama berselang ada seorang ibu yang berkata "Cecian deh lu..." dengan ekspresi senang.

Hmm... saya jadi berpikir koq bisa yah ibu itu berbicara dengan perasaan senang. Sepertinya ada kepuasan tersendiri ketika ibu itu berkata seperti itu. Apakah ibu tidak memiliki rasa empati. Mungkin ini sifatnya sederhana, cuman seandainya kita coba switch the angle to that man, mungkin kita, ibu tersebut atau siapapun itu tidak mungkin mengatakan hal itu seperti yang menurut orang lain mungkin sepele. Siapa tahu pria itu ingin menjenguk sodara yang kecelakaan atau kejadian2 tertentu yang di luar prediksi manusia.


Empati... ? yah kenapa kita atau saya atau anda2 semua susah sekali untuk berempati. Dalam hal ini mungkin bukannya kita meratapi sesuatu yang sifatnya kecil tapi bagaimana kita mensyukuri bahwa "Kita masih jauh lebih beruntung di banding pria itu."

Menulis Lembaran Kehidupan

Alur perjalanan kehidupan manusia ibarat buku ...



cover depan adalah kelahiran dan cover belakang adalah kematian. Tiap lembarnya, adalah hari² dalam kehidupan kita sesuai apa yg kita lakukan.Ada buku yg tebal dan ada buku yang tipis.Ada buku yg menarik dibaca dan yang tidak sama sekali. Sekali menulis, tidak akan pernah berhenti sampai selesai.... di halaman akhir buku.

Hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yg putih bersih, baru dan tiada cacat. Sama dgn hidup kita, seburuk apapun kemarin, DIA selalu menyediakan hari yg baru untuk kita. Kita selalu diberi kesempatan yang baru utk melakukan sesuatu yang benar dalam hidup kita setiap harinya, memperbaiki kesalahan kita dan melanjutkan alur cerita yg sudah ditetapkan-NYA untuk kita masing². Buku itu berkualitas atau hanya sekadar sampah tidak ditentukan tebalnya --oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yg berkualitas.

Nikmatilah dan isilah halaman buku kehidupan dengan hal² yang benar dan jangan lupa, untuk selalu memohon petunjukNYA, tentang apa yg harus ditulis tiap² harinya. Supaya pada saat halaman terakhir buku kehidupan selesai, kita menjadi pribadi yang berkenan di samping-NYA. Dan buku kehidupan kita layak untuk dijadikan teladan bagi generasi setelahnya.

Untuk Kau Tahu

Siti Zuhrotun Nisa'

Kau kira ia hadir begitu saja? Tentulah akan ‘tidak’ kukata;
Sangkamu aku tak lihat harta?
Kau tahu, aku pun melihatnya
Bukan pada banyaknya, tetapi pada jalan apa engkau mengusahakannya,
Pada sebijak apa engkau membelanjakannya,


Pada sebaik apa engkau laksanakan tanggung jawab dalam meraihnya…
Sangkamu aku tak lihat kedudukan?
Tahukah, aku tentu pun melihatnya
Bukan pada ketinggiannya, tetapi pada kemaslahatanmu bagi umat
Pada bagaimana kau menjadi contoh kebaikan,
 

Pada bagaimana perilakumu mengilhamkan ukhuwwah dan kedamaian…
Sangkamu aku tak pandang indah rupa?
Kini kubilang, tentu aku juga menimbangnya
Bukan pada indah perwujudannya, tetapi pada kilau cahaya wudhu yang terpancar darinya,
Pada secerah apa ia ketika bertabur tindakan mulia,
 

Pada semuram apa ia ketika tiada sadar terjejak lalai jiwa raga…
Dan jika kurangkum semua,
Dari segala yang kutatap lewat senyap;
Hanyalah mencari penggambaran akhlakmu,
Untuk kemudian merangkum doa pengharapan dalam diam,
atas seorang imam,

Bagi dunia dan akhiratku…

Jagoan-Jagoan Merah Putih Indonesia

Berikut ini adalah segelintir jagoan-jagoan merah putih yang berhasil melebarkan sayapnya di luar Indonesia, mudah2an cerita dari jagoan2 kita ini dapat menggugah semangat kita untuk melebihi apa yang sudah mereka lakukan.



1. March Boediharjo
   
Bocah indonesia yang bertempat tinggal di hongkong ini, mencatatkan diri sebagai mahasiswa termuda di Universitas Baptist Hongkong (HKBU). March akan memiliki gelar sarjana sains ilmu matematika sekaligus Master Filosofi Matematika(itu bocil... makannya apa yah :D :D :D). Karena keistimewaannya itu, perguruan tinggi tersebut menyusun kurikulum khusus untuknya dengan jangka waktu penyelesaian lima tahun(2007).

Ketika ditanya tentang cara beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru, March mengaku tidak pernah cemas berhadapan dengan teman sekelas yang lebih tua darinya. "Ketika saya di Oxford, semua rekan sekelas saya berusia di atas 18 tahun dan kami kerap mendiskusikan tugas-tugas matematika..", ungkap kisahnya. March memang menempuh pendidikan menengah di Inggris. Hebatnya, dia masuk dalam akselerasi, sehingga perlu waktu dua tahun menjalani pendidikan setingkat SMA itu. Hasilnya, dia mendapat dua nilai A untuk pelajaran matematika dan B untuk Statistik. 

Dia juga berhasil menembus Advanced Extension Awards (AEA), ujian yang hanya bisa diikuti sepuluh persen pelajar yang menempati peringkat teratas pada level A. Dia lulus dengan predikat memuaskan. Dalam sejarah AEA hanya seperempat peserta AEA yang bisa mendapat status tersebut.

2. Prof Nelson Tansu, Phd - Pakar Teknologi




Pria kelahiran 20 Oktober 1977 ini adalah seorang jenius. Ia adalah pakar teknologi nano. Fokusnya adalah bidang eksperimen mengenai semikonduktor berstruktur nano.

Teknologi nano adalah kunci bagi perkembangan sains dan rekayasa masa depan. Inovasi-inovasi teknologi Amerika, yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari seluruh orang di dunia, bertopang pada anak anak muda brilian semacam Nelson. Nelson, misalnya, mampu memberdayakan sinar laser dengan listrik superhemat. Sementara sinar laser biasanya perlu listrik 100 watt, di tangannya cuma perlu 1,5 watt. Salah satu contohnya Processor Intel Core i7 870 yang sudah menggunakan teknologi nano (fabrikasi 45nm)

Penemuan-penemuannya bisa membuat lebih murah banyak hal. Tak mengherankan bila pada Mei lalu, di usia yang belum 32 tahun, Nelson diangkat sebagai profesor di Universitas Lehigh. Setelah itu ia memecahkan rekor menjadi asisten profesor termuda sepanjang sejarah pantai timur di Amerika. Ia menjadi asisten profesor pada usia 25 tahun, sementara sebelumnya, Linus Pauling, penerima Nobel Kimia pada 1954, menjadi asisten profesor pada usia 26 tahun. Mudah bagi anak muda semacam Nelson ini bila ingin menjadi warga negara Amerika.

Amerika pasti menyambutnya dengan tangan terbuka. Pak Nelson sendiri pernah ditanya oleh salah satu wartawan yang isinya "Apakah Pak Nelson akan beralih kewarganegaraan karena dengan segudang prestasi bapak di negara Paman Sam tentunya sangat mudah untuk menjadi orang Amerika ? " Lalu beliau berkata : "Tidak. Hati Saya tetap melekat dengan Indonesia " katanya kepada Tempo. 

Nelson bercerita, sampai kini ia getol merekrut mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan riset S-2 dan S-3 di Lehigh. Ia masih memiliki ambisi untuk balik ke Indonesia dan menjadikan universitas di Indonesia sebagai universitas papan atas di Asia.

Jawaban yang sunggu mengharukan ternyata beliau tidak lupa akan sejarahnya sebagai orang Indonesia. Mudah2an pemikirannya dapat bermanfaat untuk seluruh orang indonesia, bukan bermanfaat untuk kepentingan tertentu.

3. Muhammad Arief Budiman




Saint Louis, Missouri, Amerika Serikat...

Di sebuah ruang kerja di kompleks Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di negeri itu, seorang lelaki Jawa berwajah "dagadu" sebab senyum tak pernah lepas dari bibirnya.

anak pekerja pabrik tekstil GKBI itu sekarang menjadi motor riset utama di Orion. Jabatannya: Kepala Library Technologies Group. Menurut BusinessWeek , ia merupakan satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu.

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen, pembawa sifat pada makhluk hidup. Peran ilmu ini bakal makin sentral di masa depan khususnya dalam peperangan melawan penyakit, rehabilitasi lingkungan, hingga menjawab kebutuhan pangan dunia.

Arief tak hanya terpandang di perusahaannya. Namanya juga terkenal di antara teman sejawatnya di negara yang menjadi pusat pengembangan ilmu tersebut sebagai anggota American Society for Plant Biologists dan yang membuat namanya makin terkenal dari ia ahli dibidang genetika di American Association for Cancer Research.

Asosiasi peneliti kanker bukan perkumpulan ilmuwan biasa. Dokter bertitel PhD pun belum tentu bisa "membeli" kartu anggota asosiasi ini. Agar seseorang bisa menjadi anggota asosiasi ini, ia harus aktif meneliti penyakit kanker pada manusia. Ia juga harus membawa surat rekomendasi dari profesor yang lebih dulu aktif dalam riset itu serta tahu persis riset dan kontribusi orang itu di bidang kanker. Arief mendapatkan kartu itu karena, "Meskipun latar belakang saya adalah peneliti genome tanaman, saya banyak melakukan riset genetika mengenai kanker manusia," ujarnya.

4. Prof. Dr, Khairul Anwar - Penemu sistem telekomunikasi 4G





Wong ndeso asal Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu memegang dua paten penting di bidang telekomunikasi. Dan dunia pun mengaguminya. Para ilmuwan dunia berkhidmat ketika pada paten pertamanya Khoirul, bersama koleganya, merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi seperti telepon seluler.

Prof Dr. Khoirul Anwar adalah pemilik paten sistem telekomunikasi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah seorang Warga Negara Indonesia yang kini bekerja di Nara Institute of Science and Technology, Jepang. Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada 2007.

Pada paten kedua, lagi-lagi Khoirul menawarkan sesuatu yang tak lazim. Untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi, dia menghilangkan sama sekali guard interval (GI). Itu mustahil dilakukan, begitu kata teman-teman penelitinya. Tanpa interval atau jarak, frekuensi akan bertabrakan tak keruan. Persis seperti di kelas saat semua orang bicara kencang secara bersamaan.

Dua penelitian istimewa itu mungkin tak lahir bila dulu Khoirul kecil tak terobsesi pada bangkai burung, balsam yang menusuk hidung, serta mumi Firaun. Bocah kecil itu begitu terinspirasi oleh kisah Firaun, yang badannya tetap utuh sampai sekarang. Dia pun ingin meniru melakukan teknologi balsam terhadap seekor burung kesayangannya yang telah mati. Saya menggunakan balsam gosok yang ada di rumah, kata anak kedua dari pasangan Sudjianto (almarhum) dengan Siti Patmi itu.

Khoirul berharap, dengan percobaannya itu, badan burung tersebut bisa awet dan mengeras. Dengan semangat, ia pun melumuri seluruh tubuh burung tersebut dengan balsam gosok. Sayangnya, hari demi hari berjalan, kata anak petani ini, Teknologi balsam itu tidak pernah berhasil.

Penelitian yang gagal total itu rupanya meletikkan gairah meneliti yang luar biasa pada Khoirul. Hal itulah yang mengantarkan alumnus Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tersebut kini menjadi asisten profesor di JAIST, Jepang.


5. Dr. Warsito P Taruno 






Dr Warsito P. Taruno, pendiri dan pemilik Edwar Technology.Belasan tahun belajar di luar negeri. Tanpa bantuan pemerintah, penelitian mereka berhasil di Tanah Air. Robot itu bernama Sona CT x001. Robot yang dibekali dua lengan itu sedang memindai tabung gas sepanjang 2 meter. Di bagian atas robot, layar laptop menampilkan grafik hasil pemindaian. Selasa dua pekan lalu itu, Sona buatan Ctech Labs (Center for Tomography Research Laboratory) Edwar Technology sedang diuji coba. Alat ini sudah dipesan PT Citra Nusa Gemilang, pemasok tabung gas bagi bus Transjakarta.

Perusahaan migas Petronas, kata Warsito, tertarik kepada alat buatannya. Kini mereka masih dalam tahap negosiasi harga dengan perusahaan raksasa milik pemerintah Malaysia tersebut. Selain Sona, Edwar Technology mendapat pesanan dari Departemen Energi Amerika Serikat. Nilai pesanan lumayan besar, US$ 1 juta atau sekitar Rp 10 miliar. Bahkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pun memakai teknologi pemindai atau Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) temuan Warsito.

ECVT adalah satu-satunya teknologi yang mampu melakukan pemindaian dari dalam dinding ke luar dinding seperti pada pesawat ulang-alik. Teknologi ECVT bermula dari tugas akhir Warsito ketika menjadi mahasiswa S-1 di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia, Universitas Shizuoka, Jepang, tahun 1991. Ketika itu pria kelahiran Solo pada 1967 ini ingin membuat teknologi yang mampu melihat / tembus dinding reaktor yang terbuat dari baja atau obyek yang opaque (tak tembus cahaya).


6. Sonja & Shanti ~ Si Kembar Penakluk Berlin






Klo dari indonesia yang tinggal di Indonesia kita punya yang namanya Shinta & Jojo, 2 orang yang sukses melipsingkan lagu Keong Racun. Sedangkan, dari Indonesia yang tinggal di Jerman kita punya yang namanya Shonja & Shanti, 2 orang yang sukses mendapatkan penghargaan piala dalam lomba duet piano.  


Penampilan mereka sering membuat para pencinta musisi klasik, mulai dari Eropa hingga Amerika. Kepiawaian jari-jari mereka menari di atas tuts pianolah yang dikagumi penikmat musik klasik, baik di Jerman maupun di kota-kota besar lain di mancanegara.Sehingga sering mendapatkan penghargaan internasional.

Prestasi mereka pun patut dibanggakan. Mereka meraih Jerry Coppola Prize dalam lomba duet piano di Miami, Amerika Serikat, pada 1999. Dua tahun berturutturut, 2001 dan 2002, mereka menyabet Prize Winners Juergen Sellheim Foundation di Hannover, Jerman. Lalu pada 2002 menjadi juara ketiga Torneo Internazionale di Musica di Italia. Terakhir, mereka  menggondol Prize Winners pada National Piano Duo Competition di Saarbrucken, Jerman, pada 2003.

Album pertama mereka, Works for Two Pianos, dirilis pada 2002. Dua tahun berselang, Sonja-Shanti menelurkan album kedua bertajuk 20th Century Piano Duets Collection. Kedua album berformat CD itu di bawah label NCA Jerman. Peredaran album kedua lebih luas dari yang pertama.

Selain di Jerman, album tersebut beredar di Prancis, Italia , Austria , Swedia, Jepang, dan Amerika. Kedua album itu juga mendapat apresiasi yang cukup antusias dari sejumlah media musik klasik di Eropa. Selain itu, kedua album tersebut masuk arsip Perpustakaan Musik Naxos salah satu produser musik klasik dunia yang menyimpan sekitar 36 ribu album.


7. Johny Setiawan PhD




Johny Setiawan membuat mata dunia tercengang dengan penemuan planet pertama yang mengelilingi bintang baru TW Hydrae. PENEMUAN itu sangat spektakuler karena dari 270 planet di luar tata surya yang telah ditemukan astronom dalam 12 tahun terakhir, tak satu pun planet yang muncul dari bintang muda.

Johny yang memimpin tim peneliti di Max Planck Institute for Astronomy (MPIA), Heidelberg, Jerman itu menemukan planet pertama yang disebut TW Hydrae b dan bintang baru TW Hydrae dengan menggunakan teleskop spektrograf F EROS sepanjang 2,2 meter di La Silla Observatory, Chile.

Dengan penemuan tim yang dipimpin Johny tersebut, peneliti dapat membuat kesimpulan penting tentang waktu pembentukan planet.Sejumlah pertanyaan pelik yang selama ini dihadapi peneliti, seperti bagaimana dan di mana sistem planet terbentuk?
Bagaimana arsitektur planet? Seberapa lama proses pembentukannya? Bagaimana posisi planet-planet seperti bumi di Galaksi Bima Sakti? Akan segera terjawab. Johny menyadari pentingnya penemuannya tersebut.

"Secara khusus saya bekerja di sejumlah proyek seperti ESPRI (Pencarian Planet dengan PRIMA/ Phase-Referenced Imaging and Micro-arcsecond Astrometry). Di sini saya menyeleksi dan mengamati karakteristik bintang-bintang untuk program pencarian planet " ungkapnya. Sejak 2003, Johny memimpin penelitian di observasi bintang dan planet ESO La Silla.
Ini merupakan penemuan paling luar biasa dan spektakuler dalam studi planet-planet di luar tata surya.

Untuk pertama kali, kita telah menemukan langsung bahwa planet-planet terbentuk dalam lingkaran cakram. Penemuan TW Hydrae b membuka jalan untuk mengaitkan evaluasi lingkaran cakram dengan proses pembentukan dan migrasi planet, papar Thomas Henning, direktur Planet and Star Formation Department di MPIA.


Advertisement

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes